Aku terbangun dalam cahaya yang menyilaukan. Begitu terang, begitu putih. Membutakan kedua mataku.
Seketika aku segera terbebas dari cahaya yang menghipnotisku. Sekelumit rasa cemas melanda pikiranku. Dimanakah ini? Dimanakah aku? Apakah aku sudah mati? Atau masih hidup?
Aku tak tahu. Aku merenung sejenak. Sejenak yang terasa bagai seabad. Begitu kusadari, kelima inderaku tak lagi dapat merasa. Aku buta. Tuli. Bisu. Otot - ototku tak dapat kukendalikan. Tak dapat kugerakkan. Lalu apa yang harus kulakukan?
Ruangan ini luas, sekaligus sempit. Terlihat luas, padahal sempit. Begitu menjepit. Terus mendesakku, hingga aku merasa sakit.
Ah, sepertinya sarafku telah berfungsi. Buktinya aku dapat merasakan sakit ini. Namun mengapa aku tak dapat merasakan apa - apa lagi?
Entahlah, aku juga tak mengerti. Kurasa aku sebaiknya mulai merenung lagi. Sampai nanti, semoga ajal menjemputku yang tersesat ini.
No comments:
Post a Comment